Semuanya terjadi sudah lama sekali, waktu itu saya memang sempat suka dengannya, dan itu terjadi pada masa sekolah. Bukan sesuatu yang harus saya bisa banggakan juga, karena pada saat itu lebih bodoh dan lebih egois makanya gak berjalan dengan baik hubungan itu. Dia cuek, saya juga cuek. Dia memilih untuk melanjutkan hidupnya dengan pria pilihannya sendiri, sementara saya masih mencari pasangan. Dan itu waktu masih kuliah.
Entah apa yang ada dipikirannya, pada saat saya sudah mulai berhubungan dengan seseorang yang akhirnya saya peristri sekarang, dia sempat datang. Menyatakan bahwa saya adalah jodohnya karena sebuah mimpi. Aneh..
Dan saya harus berusaha dengan sebaik mungkin tetap dengan kekasih saya. Sampai akhirnya saya menghilang, dan tidak bisa ditemukan oleh dirinya. Hingga ada seorang teman sekolah yang kebetulan bertemu dengannya dan memberikan nomor handphone kepadanya. Saya orangnya tertib, dan tidak suka memberikan nomor handphone ke orang lain tanpa seijin yang punya. Dan ini diberikan begitu saja.
Saya terus terang salah, sudah menikah dan istri sedang hamil malah melayani dirinya yang hendak kembali. Padahal dia juga sudah berkeluarga. Saya berjanji kepada istri saya untuk tidak melakukannya lagi. Dan menjaga ucapan itu sebaik mungkin.
Dia harusnya tahu bahwa hubungan yang dia harapkan sudah tidak mungkin lagi. Dia juga tahu tidak mungkin berhubungan terus, saya cuekin saja dirinya. Tapi akhirnya dia datang lagi dan lagi. Membuat segalanya itu harus dari sisi hatinya.
Saya paham dia memiliki perasaan, tapi dia juga tidak bisa egois. Dia punya keluarga, dan saya juga. Biar bagaimanapun tidak ada benarnya melakukan hubungan lain seperti yang diharapkan. Saya tidak tenang selama dia ada dan terus mengganggu. Membuat saya kuatir jika suatu saat dia menghubungi lagi. Saya hanya ingin hidup tenang. Supaya tidak jadi masalah dikemudian harinya.
Saya sudah pasti akan memilih hidup yang sekarang, dan tidak mau melakukan hubungan lainnya dengan dirinya. Sudah waktunya untuk move on, dan melakukan hal-hal lainnya selain mengganggu orang lain. Apa yang sudah terjadi dahulu biarkan jadi masa lalu. Untuk apa membuat sebuah hubungan berdasarkan ilusi. Seharusnya dia memilih yang benar sebelum semuanya terjadi. Dia sudah memilih dan harus terus hidup dengan pilihannya itu.
Please move on..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar